Sunday, July 24, 2011

TEORI-TEORI DIFUSI BUDAYA

Gejala Persamaan Unsur-Unsur Kebudayaan

1. Gejala persamaan unsur-unsur kebudayaan di berbagai tempat di dunia disebabkan karena persebaran atau difusi dari unsur-unsur itu ketempat-tempat tadi.
Misalnya di A dan di B, yang masing-masing letaknya di Afrika dan Asia tenggara, terdapat kapal bercadik dengan bentuk yang sama maka:
  1. Menurut Adolf Bastian, hal itu dipengaruhi Elementar Gedanken. 
  2. Menurut teori evolusi kebudayaan, di A dan di B kebetulan ada pada tingkat evolusi yang sama. 
  3. Menurut konsep baru, telah terjadi penyebaran dari A ke B atau sebaliknya di waktu lampau. 
2. Sejarah Persebaran Unsur-unsur Kebudayaan Manusia
Kebudayaan manusia itu pangkalnya satu, dan di satu tempat yang tertentu, yaitu pada waktu manusia baru saja muncul di dunia ini. Kemudian kebudayaan induk itu berkembang, menyebar, dan pecah ke dalam banyak kebudayaan baru, karena pengaruh keadaan lingkungan dan waktu. Dalam proses memecah itu bangsa-bangsa pemangku kebudayaan-kebudayaan baru tadi tidak tetap tinggal terpisah. Sepanjang masa di muka bumi ini senantiasa terjadi gerak perpindahan bangsa-bangsa yang saling berhubunan serta pengaruh-mempengaruhi.

3. Konsep Kulturkeis dan Kulturschicht Dari Graebner
Kata Jerman Kulturkeise berarti lingkaran kebudayaan-kebudayaan, maksudnya lingkaran di muka bumi yang mempunyai unsur-unsur kebudayaan yang sama. Metode klasifikasi kebudayaan-kebudayaan di dunia. Sekumpulan tempat dimana ditemukan benda-benda yang sama sifatnya disebut Kulturkreis.
Prosedur klasifikasi :
Seorang peneliti mula-mula melihat tempat-tempat yang terdapat unsur-unsur kebudayaan yang sama. Persamaan tersebut dilihat dari ciri-ciri atau kualitas kebudayaan disebut Qualitats Kriterium.
Si peneliti kemudian harus melihat apakah ada unsur-unsur kebudayan yang lain yang sama, disebut Quantitats Kriterium.
Akhirnya peneliti menggolongkan tempat-tempat tersebut menjadi satu Kulturkreis.

4. Mazhab Schimdt
Pengembangan lebih lanjut dari konsep Graebner, klasifikasi dilakukan secara besar-besaran bertujuan untuk melihat sejarah persebaran dan perkembangan kebudayaan.

5. Teori Difusi Rivers
Serupa dengan teori sebelumnya dari Graebner dan Schimdt, hanya saja Rivers menggunakan metode wawancara dalam mencari informasi-informasi yang dibutuhkan.
Daerah penelitiannya meliputi Suku bangsa yang tinggal di sekitar daerah Selat Torres, didaerah Melanesia, dan di Provinsi Mysore di India Selatan.

6. Teori Difusi Elliot Smith dan Perry
Mereka mengajukan teori bahwa dalam sejarah kebudayaan-kebudayaan dunia pada zaman purbakala pernah terjadi suatu peristiwa difusi yang besar yang berpangkal di Mesir, yang bergerak ke arah timur dan yang meliputi jarak yang sangat jauh, yaitu ke daerah-daerah di sekitar Lautan Tengah, ke Afrika, ke India, ke Indonesia, ke Polinesia, dan ke Amerika. Teori ini sering disebut Heliolithic Theory.

Terkait penerjemahan,


Konsep budaya dalam suatu bahasa sangat mungkin ada di bahasa lain. Penerjemah sebaiknya tidak tergesa-gesa meng-ekslusif-kan suatu budaya dalam bahasa tertentu.

No comments:

Post a Comment